Bacalah Dahulu

"Cerita ini memang fiksi. Namun, bila anda dapat menemukan pesan dan makna dari cerita ini, dan itu dapat merubah anda. Pesan dan makna itulah yang non-fiksi"



-zuzu-

Jumat, 10 September 2010

Mereka dari Organisasi perdamaian.

Masih ingat si Pria Berjubah Coklat yang muncul tiba-tiba saat para penduduk sedang dalam bahaya?

"Kita nyaris terlambat rupanya.." Kata si Pria Berjubah Coklat itu kepada teman-temannya yang berjumlah 21 orang.

"Siapa mereka?", para penduduk banyak yang bergumam seperti itu.

Di antara 21 orang tersebut ada seseorang yang memakai topi bundar berwarna hitam, dan juga rompi hitam, orang tersebut bernama Kubo Harabishi dan dia berkata  "Wah wah.. Sudah nasib kita menjadi orang-orang yang tak dikenal."

"Sudahlah, Kubo...", kata seseorang yang lain di antara dua puluh satu orang tersebut. Orang tersebut berambut panjang, memakai syal, dengan baju kemeja dan memakai dasi.

Orang itu pun berkata kepada seluruh penduduk yang ada di situ."Kami dari Organisasi Perdamaian.. Sudah tugas kami melindungi kalian dari makhluk yang ada di sana" sambil menunjuk ke arah kabut (dimana cahaya-cahaya tadi muncul)

Orang yang barusan berbicara itu adalah pimpinan organisasi tersebut. Dia bernama Mijikai Enpitsu.

"Hei, Pimpinan.. Kubo.." si Orang yang pertama muncul dan berjubah coklat tadi memanggil kedua orang tersebut dan menyuruh mereka berdua melihat ke arah kabut sekali lagi, "Lihat itu..." katanya sambil menggerakan kepalanya.

Dari balik kabut pun terasa hawa mengerikan dan angin yang aneh. Tiba-tiba suara langkah kaki pun terdengar banyak sekali, bagai sebuah pasukan. Mendengar itu, Kubo pun penasaran. Kubo menengadahkan satu tangannya (seperti meminta doa). Munculah di telapak tangan Kubo, seperti gumpalan hitam yang kemudian membesar sampai seukuran bola sepak.

Si Jubah Coklat pun tersenyum dan bertanya "Berapa Newton yang akan kau keluarkan, Kubo?"

Sekarang posisi Kubo adalah mengambil ancang-ancang untuk melemparkan bola hitam tadi. Dengan tangan di belakang tubuhnya (bagai seorang kiper yang akan melemparkan bola pada para pemain).

"99 Newton... Fufufu", balas Kubo kepada si Jubah Coklat.

"Tanggung..!! Kenapa tak kau bulatkan menjadi 100.. Hah?", seorang wanita berpenampilan seperti laki-laki menyela Kubo.

"Kau tak usah cerewet, Shi !", balas Kubo kepada wanita itu. "Lagi pula, ini hanya untuk memastikan mereka supaya tidak lari." Lanjutnya.

Shi Ryukei, adalah anggota oraganisasi tersebut, Ia adalah seorang yang bisa dikatakan tomboi. Rambutnya cepak, namun bulu matanya lentik, jadi masih ketahuan kalau dia itu wanita. Dia memakai kaos dengan lengan sesikut, lalu memakai celana sepanjang lutut lebih sedikit, ditambah dengan jaket kulitnya yang mempunyai kerah panjang dan dapat menutupi mulut dan hidungnya.

Kubo pun melanjutkan aksinya, "rasakan ini, makhluk-makhluk sial..." Dia pun melemparkan bola atau gumpalan yang sejak tadi ada ditangannya. "99 Newton !!" ucapnya.

Bola tersebut dilempar dan menuju ke arah kabut (dimana cahaya-cahaya yang sebelumnya muncul). Bola tersembut melambung tinggi dan bergerak cepat. Di tengah-tengah perjalanannya, bola tersebut tersebut tiba-tiba memiliki mulut lalu tersenyum, setelah itu bola tersebut masuk ke dalam kabut. Para Penduduk dari tadi masih terdiam melihat semua keajaiban itu. (Sekedar info, 99 newton adalah gaya yang dapat dilontarakan oleh meriam zaman dulu)

'DUUUM' tiba-tiba terdengar suara seperti itu. Itu bukan sebuah ledakan, melaikan seperti hantaman. Hantaman yang besar menuju tanah (lebih tepatnya). Hantaman tersebut menimbulkan tekanan angin yang membuat kabut yang menyelimuti hilang (saking besarnya hantaman tersebut). Longsor pun terjadi di kaki bukit.

Sekarang tinggal gelapnya malam yang menyelimuti, tak ada lagi kabut. Entah, ada apa. Tapi tiba-tiba, hawa menakutkan muncul lebih besar dari sebelumnya. Dari arah sana (arah kabut) banyak cahaya putih bermunculan. Membuat keadaan sekarang menjadi terang.

Semua orang disana terkejut. "Semua penduduk, lari ke atas bukit sekarang!!" teriak Mijikai Enpitsu kepada seluruh penduduk yang masih terdiam dari tadi. Mendengar teriakan tersebut, para penduduk panik dan lari beramai-ramai ke atas bukit.

"Jadi, ini... Makhluk yang dikatakan sebagai pengahncur setengah peradaban manusia.. Yang dulu pernah pernah membuat kehancuran di dunia, sehingga setengah dari populasi manusia di dunia musnah?" ujar Shi.

Mijikai Enpitsu, si pimpinan, mengeluarkan pedangnya dari sarung pedangnya. Pedang yang sekarang sudah ada di tangan kanannya, tiba-tiba mengeluarkan energi berwarna kuning.

"Ayo kita mulai.." ujar Mijikai kepada anggotanya.

"Baiklah, Pimpinan dan seluruh anggota, inilah saatnya.. Ayo, kita habisi mereka yang di sana tanpa banyak bicara.. Untuk terakhir kalinya.. Senang bekerja dengan kalian.." si Jubah Coklat berkata demikian lalu tertawa.. "Aku Ageru Arumono, sebagai wakil ketua.. Akan memimpin peperangan ini" lanjutnya.

2 komentar:

ojheey'sBLOG mengatakan...

yang dibalik bukit itu mahluk apa sih ? bingung haha

zuzu mengatakan...

Liat aja lanjutannya nanti HAHA