"Hmm.. Terimakasih ya.." ujar Orang tadi kepada Yuko sambil menepuk pundaknya dan tersenyum. "Aku duluan.." lanjutnya.
"Hei tunggu!" baru saja dia berbalik, Michi sudah memanggil.
Orang itu berbalik, lalu menatap Michi. "Ada apa?" tanyanya.
"Kau lupa membayar.." mendengar itu Yuka kaget, Yuka takut Michi akan kena sasaran tonjok berikutnya. Michi tertawa "bayarlah dengan menyebutkan namamu.. Hehehe.." lanjut Michi.
Yuka kaget, sementara Orang itu tersenyum dan berkata "Matsumoto.. Matsumoto Seicho.. Panggil saja aku Seicho.." dia pun berbalik dan melanjukan perjalanan pulangnya.
Setelah dia jauh, Michi dan Yuka pun tertawa sambil saling menepukan satu tangan mereka masing-masing (tos).
Matsumoto Seicho, kata 'Seicho' di akhir itu sangat unik, karena tidak mempunyai arti. Ibunya mengatakan bahwa Seicho akan membimbingmu menuju kebaikan. Matsumoto Seicho sendiri berumur 15 tahun. Ibunya telah meninggal enam tahun lalu. Dan sekarang Ia hanya tinggal bersama ayahnya. Ayahnya bernama Matsumoto Fisshu. 'Fisshu' di akhir kalimat itu juga tidak mempunyai arti, sekarang ayahnya bekerja sebagai penjaga supermarket di salah satu sudut kota Asuri.
Seicho, mempunyai karakter yang keras dan disiplin. Itu yang membuatnya ditakuti beberapa orang.
"Hm.. Kau percaya.. Dia adalah orang terkejam yang pernah kutemui.." ujar Michi kepada Yuka dalam perjalanan mereka pulang.
"Hehe.. Sifat seperti itu tidak baik.. Bila suatu saat aku menjadi temannya.. Akan kuubah sifat itu.. Hahaha" Yuka tertawa terbahak-bahak.
Yuka pun berlari sesampainya di pantai, dia menuju tempat dimana kapal berlabuh. "Hei, Michi, aku duluan ya.. Besok kita lanjutkan obrolan ini.." teriaknya. Michi tersenyum, dan berbalik badan lalu berjalan menuju rumahnya. Sementara Yuka nyaris ketinggalan kapal terakhir menuju pulau Aseto.
"Fufufu.. Orang itu akan menarik kata-kata, apabila dia ketinggalan kapal itu.." sambil berjalan Michi hanya menahan ketawa.